HARI YANG INDAH

Semangat dan konsitensi segera akan menjadi miliku

11 Mei, 2010

Pencarian Identitas Absolut

Semua konsep yang ada di kepala, semua prinsip yang dimiliki, seakan tidak ada gunakannya saat ini. Aku merasakan sebuah kehampaan yang sedemikian membuat aku tidak mampu melakukan apa-apa untuk mengantarkan aku pada mimpi-mimpi yang sering aku impikan. Semua seperti gagal dan tidak ada artinya. Bagaimana semangat itu bisa hilang, apa yang disebut bahagia dan damai pun aku pertanyakan. Apa benar kita harus mencapai yang namanya kebahagiaan sementara aku tidak bisa merasakannya dan mempertanyakan apa itu masih perlu. Apakah artinya semua ini. Mengapa kebosanan begitu dalam menyusup kedalam hatiku yang membuat diriku seperti lumpuh, tidak bisa berbuat apapun.

Pagi ini akua mencoba kembali untuk eksis meniti jalan hidupku. Aku mencari dan terus mencari apa yang sebenarnya pantas dilakukan agar aku bisa segera mencapai tujuan hidupku. Aku ingin memmiliki tujuan yang membuat aku bisa bertahan dalam kehidupan yang semakin hari membuat aku terus berpikir untuk apa semua ini harus dilakukan. Untuk apa aku bekerja setiap hari, untuk apa aku harus bersembahyang setiap hari. Dan mengapa rasa lapar dan kantuk tidak bisa tertahankan dalam siang dan malam hari. Mengapa aku mesti menerima kenyataan bahwa badanku sedemikian lemahnya, penyakit begitu mudahnya menghampiri diriku. Ini semua membuat aku kehilangan kebugaran untuk menjadi bersemangat dalam menjalani hidup. Aku masih mencari-cari dalam pikiranku mengapa aku memikirkan semua ini.

Semalam aku mencoba mencari inspirasi untuk segera aku bisa mendapatkan jalan keluar dari berbagai masalah yang membelit kehidupanku. Mencari inspirasi untuk bisa mengatasi penyakitku, kemalasanku, kemiskinanku, dan segala kebiasaan burukku yang aku sadari hanya membuat diriku tergerus kedalam duka yang begitu dalam. Aku mencoba merasakan setiap denyut kehidupanku mulai dari denyut jantung, gerak nafas, dan sensasi yang dirasakan badanku tatkala aku melakukan sesuatu . Aku mencoba dan merasakan secara lebih sensitif setiap emosi yang muncul ketika aku berinteraksi dengan lingkungan. Aku ingin mengerti lebih dalam untuk selanjutnya mendapatkan jalan keluar yang akan segera membuat diriku terlepas dari belenggu keterikatan yang tidak bisa aku kontrol. Dan akupun mulai mempertanyakan mana yang terbaik apakah aku mengontrol segala sesuatu yang behubungan maupun yang tidak berhubungan dengan diriku. Apakah ada sesuatu yang tidak berhubungan dengan diriku. Apakah mungkin aku bisa mengontrolnya. Ataukah aku harus segera pasrah dan menyerahkan semua yang berhubungan dan tidak berhubungan dan tidak ada kaitannya dengan diriku pada kekuatan yang lebih tinggi. Bagaimana cara menyerahkannya? Apakah hanya denga cara terdiam tidak melakukan apapun? Apakah bisa seperti itu? Atau melakukan apapun yang ingin dilakukan yang muncul di benakku. Yang dituntut oleh emosi dan orang-orang yang ada disekelilingku.

Ada sebuah kalimat menarik yang disampaikan oleh Gede Prama dalam acara talk show Kick Andy yang bintang tamu adalah penulis buku Laskar Pelangi. Gede Prama menutip dari sebuah buku yang pernah dibacanya yang mengungkapkan bahwa pendidikan tidak begitu banyak membantu dalam perjalann hidup seseorang. Yang akan membuat seseorang bertahan hidup adalah ketrampilannya dan Gede Prama pun telah membuktikannya. Beliau mengasah ketrampilannya sebagai penulis buku sejak 27 tahun yang lalu saat masih di SMA. Ketrampilan menulis buku telah membuat Gede Prama menjadi pembicara yang super sibuk didalam memberikan motivasi dan pencerahan dalam beanyak acara kepada masyarakat. Meningkatkan ketrampilan menjadi penekanan bila seseorang ingin segera mendapatkan keinginan yang menjadi tujuan hidupnya. Ketrampilan menjalani hidup tentu akan memudahkan dan sangat membantu. Ketrampilan mengontrol pikiran tentunya menjadi sesuatu yang urgensi untuk segera dilatih karena banyak hal atau mungkin semua hal dimulainya dari apa yang namanya pikiran. Kegiatan apapun yang dilakuan dipicu dari apa yang lebih sering dipikirkan. Pikiran ini memiliki vibrasi atau getaran yang mempengaruhi emosi . Emosi marah, sedih, senang ditentukan dari apa yang dipikirkan seseorang. Apabila pikiran bisa diarahkan pada obyek-obyek pengetahuan murni yang berisikan kebenaran akan membuat rasa damai dan tentram pada emosi . Ketika pikiran kita hanya diisi oleh pengetahuan yang kotor seperti pengetahuan cara mendapat kan tahta, harta dan wanita dengan menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan pengetahuan murni yang sebenarnya secara potensial ada di setiap insan hidup, maka perasaan yang mendominasi diri adalah ketergesa-gesaan, kecemasan, kesedihan, kesenangan yang kesemuanya tidak bisa dikendalikan dengan baik masih bersambung....

04 Mei, 2010

SEBUAH KETULUSAN

Ketika kita menghadapi sebuah masalah kita mesti bertanya mengapa masalah itu terjadi? Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari masalah yang sedang kita alami? Masalah itu berhubungan dengan adanya keinginan yang ingin kita gapai, sehingga untuk mencapai keinginan itu ada sebuah proses yang harus dilalui. Proses tersebut ada yang berjalan dengan lancar dan ada pula yang berjalan dengan tidak lancar. Semua itu terjadi karena keinginan itu membutuhkan fasilitas untuk mencapainya dan harus mengikuti hukum atau rule yang telah digariskan oleh hukum alam. Apabila keinginan kita tidak sesuai dengan yang digariskan oleh hukum alam maka kita harus bersabar membuat keinginan kita mengikuti aturan dari yang telah digariskan oleh hukum alam.

Ada sebuah rahasia untuk membuat kita selalu merasa damai dan bahagia walaupun apa yang kita inginkan belum bisa berjalan sesuai dengan harapan. Menerima apapun yang terjadi terhadap keinginan kita akan membuat kita merasa tenang yang selanjutnya akan memudahkan diri kita memasuki pintu gerbang kedamaian dan kebahagiaan Bagaimana cara menerimanya ? inilah masalah yang sedang dihadapi oleh kebanyakan orang yang sedang berada dalam denyut kehidupaan. Menerima apa yang terjadi sangat ditentukan oleh rasa syukur yang telah kita miliki. Rasa syukur ini bisa kita alami melalui proses pemahaman yang lengkap, utuh terhadap asal muasal atau sebab segala sesuatu sedang terjadi. Pemahaman ini bisa kita peroleh melalu perenungan dan perhatian terhadap segala sesuatu dalam perjalanan kita menyusuri liku kehidupan di rule hukum alam. Semakin dalam pengertian dan pemahaman kita tentang sesuatu akan membuat kita merasa lebih tenang dan mampu menerima segala sesuatu yang sedang terjadi. Inilah yang nantinya akan menjadi alasan sebuah karakter mulia yang namanya ketulusan segera menjadi milik kita. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat kalau kita mengembangkan karakter ketulusan pada diri kita. Tulus akan menyebabkan kita tidak memiliki beban pikiran, emosi dan mental terhadap berbagai kejadian yang didalamnya terkandung berbagai keinginan dan akibat dari segala sesuatu yang pernah kita lakukan maupun yang akan kita lakukan. Dengan berkurangnya beban yang dirakan oleh diri kita dimana didalamnya menyangkut pikiran, emosi dan mental maka ketenangan pun terjadi dengan sendirinya, ini akan berakibat kesehatan kita akan terjaga dengan baik karena segala penyakit itu muncul sebagai akibat dari kacaunya pikiran kita atau dengan kata lain dipicu dari pikiran, juga pola kehidupan kita seperti pola makan dan kebiasaan kita.

Kedamaian dalam kehidupan yang selalu bergerak menjadi kebutuhan bahkan tujuan bagi para pencari atau petualang di kehidupan spiritual. Gerak dari kehidupan ini dimotori oleh gerakan pikiran yang terkendali maupun yang tidak terkendali. Bagi kebanyakan orang yang terjadi adalah pikiran itu tidak bisa dikendalikan dengan baik. Dari penjelasan ini akan menimbulkan berbagai pertanyaan diantaranya adalah apakah benar pikiran itu bisa dikendalikan? Haruskan pikiran itu dikendalikan untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan. Sebenarnya yang paling tepat mejawab pertanyaan ini adalah orang yang sudah berada pada level merasakan apa yang dinamakan damai dan bahagia itu sendiri. Orang seperti itu sudah bisa dipastikan memiliki ketundukan hati sehingga tidak akan menceritakan apa yang telah mereka alami dan rasakan pada setiap orang yang belum merasakan damai dan bahagia itu. Namun perjalanan kehidupan pasti akan mengantarkan kita bertemu dengan orang-orang hebat seperti itu kalau saja kita bisa terus mempertahankan perhatian kita pada tujuan yang bisa dirumuskan menjadi damai dan bahagia.

Pertemuan antara dua orang akan menimbulkan perasaan, apakah itu perasaan senang, sedih, bahagia, atau membosankan. Mungkin saja dalam sebuah pertemuan tidak dirasakan adanya kehangatan yang membuat orang betah untuk saling bercerita tentang apa saja. Peran ketulusan pun bisa dirasakan dalam hubungan seperti itu. Ketulusan ini juga sangat berhubungan dengan kasih yang dimiliki insan. Didalam kasih pastilah ada ketulusan, ini bisa dirasakan dari kemampuan kita menerima orang lain sebagaimana adanya. Didalam kasih tidak ada tuntutan orang lain harus menjadi seperti apa yang kita inginkan. Menerima orang lain sebagaimana adanya adalah sebuah kata kunci untuk mengerti apakah kita sudah memiliki ketulusan ataukah belum memiliki ketulusan. Banyak orang mengalami kesulitan untuk bisa menerima orang lain sebagaimana adanya. Hal inilah yang menyebabkan konflik terjadi diantara orang-orang. Bagaimanakah cara menerima orang lain sebagaimana adanya? Adakah sebuah alat yang bisa membantu kita untuk menumbuhkan pengertian yang benar terhadap seseorang yang menimbulakan kedamaian da nkebahagiaan yang terus mengisi relung hati kita? Haruskah kita berhagia hanya pada kondisi atau keadaan tertentu saja? Tidak bisaskah kita senantiasa merasakan damai dan kebahagian itu terus menerus, dan bahkan semakin lama semakin dalam, yang membuat kita larut dalam damai dan kebahagian itu untuk menjadi damai dan kebagiaan itu sendiri. Apakah ini hanya bisa terjadi tatkala kita telah berhasil mendapatkan berkah rasa damai dan bahagia dari Tuhan. Kalau demikian halnya sungguh kita kurang beruntung tidak bisa langsung merasakannya sekarang. Padahal yang terbaik adalah kita bisa langsung mengalami dan merasakannya sekarang.
Sebuah pengertian tentang sesuatu bisa didapatkan seiring dengan berjalannya waktu dan bisa dibangun dengan pengetahuan yang didapatkan dari orang lain atau dialami secara langsung dalam keseharian kita. Pengertian juga bisa tumbuh dengan melakukan perenungan tentang suatu kejadian. Didalam merenung kita mesti menghubungan apa yang sedang dipikirkan dengan prinsip-prinsip dasar kebenaran. Apa itu prinsip-prinsip dasar kebenaran? Bagaimana cara kita meyakini prinsip-prinsip yang kita anut adalah prinsip-prinsip kebenaran? Setiap agama mungkin memiliki prinsip-prinsip yang berbeda memandang prinsip-prinsip kebenaran itu.

Prinsip-prinsip dasar kebenaran adalah kita semua makhluk adalah ciptaan Tuhan, karena itu kita akan dengan mudah memaafkan orang lain yang kita anggap berbuat salah terhadap diri kita. Suka menolong sesama yang dalam kesulitan. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian tanpa memperhatikan ras, golongan suku bangsa, adat istiadat. Berjiwa besar mengakui kesalahan yang telah kita lakukan dan meminta maaf terhadap kesalahan yang telah kita lakukan. Memandang semua makhluk sama-sama ciptaan Tuhan, itu berarti semua makluk hidup adalah saudara kita. Mengembangkan rasa kasih yang murni kepada Tuhan yang tentunya akan berimplikasi terhadap rasa kasih yang kita miliki terhadap sesama makhluk. Tidak memiliki rasa benci dan iri hati. Prinsip-prinsip dasar kebenaran itu bisa juga dikatakan sebagai karakter-karakter mulia yang dimiliki oleh orang-orang yang telah mencapai pencerahan di jalan spiritual. Inilah yang bisa kita jadikan alat apakah sesuatu yang kita rasakan setelah mengalami suatu kejadian telah kita sikapi dengan karakter-karakter mulia. Kita mesti berlatih terus-menerus untuk merespon setiap kejadian yang kita lalui dengan karakter-karakter mulia yang bisa disebut sebagai prinsip-prinsip dasar kebenaran. Masih bersambung